Text
Kesesatan Sufi : Tasawuf Ajaran Budha
Bermula semenjak abad ke-3 Hijriyah, kepalsuan dalam beragama Islam sering dibuat oleh kaum sufi yang seterusnya memberi kesan pada kesesatan-kesesatan kaum muslimin. Mereka dengan asyiknya melebih-lebihkan sesuatu dalam beragama yang terkadang sampai tidak masuk akal. Contohnya mulai dari berjalan di depan umum tanpa busana pakaian sehingga mengaku sebagai tuhan (Wal iyyadzubillah). Meskipun demikian terlihat jelas kesesatannya, kaum sufi memiliki banyak pengikut dan kelompok. Kaum Sufi hanya menyampaikan ajaran seputar hulul, ittihad, dan wihdatul wujud.
Para syaikh (guru) mereka berasal dari wilayah yang sama iaitu Itan dan Persia, sehingga hal-hal seperti itu dapat terlihat jelas. Setelah dilihat secara seksama ajaran mereka ternyata memiliki kesamaan dengan pemikiran filsafat yunani, agama Nasrani, Hindu, Yahudi, Majusi, dan Buddha. Prinsip ahimsa, tingkatan murid dalam agama hindu dan buddha, nirwana, serta filsafat emanasi (Yunani) terlihat sekali diangkat oleh ajaran-ajaran sufi. Sumber-sumber tersebut yang akhirnya membentuk aliran pemikiran sufi dan ritual-ritual sesatnya.
Agar kaum muslimin tidak terjerumus kepada pemikiran dan ritual-ritual tersebut, Ahmad bin Abdul Aziz Al-Hushain dan DR. Abdullah Mustofa Numsuk menghidangkan yang terbaik sebagai bentuk perlawanan terhadap perusakan ajaran Islam yang murni. Buku Kesesatan Sufi ini dilengkapi kajian mendalam perihal sejarah sufi dan latar belakang metodologi ajarannya.
Tidak tersedia versi lain